Cerita Sex kali ini berdasar kisah nyata seorang sahabat kami. Saya punya sahabat sebut saja Oka ( nama samaran )asal Bali. Kami kuliah Surabaya. Pengalaman ini terjadi saat kami mengawali kuliah dan bersama dalam satu kontrakan. Suka duka kami lalui bersama sampai dalam hal pacaran pun kami saling membantu dalam berbagai hal. Hingga suatu waktu Oka mendapatkan seorang pujaan hati sebut saja Restu ( nama samaran juga), Restu setiap hari diantar jemput kalau kuliah karena mereka satu kampus dan kebetulan kontrakan Oka berdekatan dengan kost tempat tinggal Restu. Mereka berdua bagaikan Romeo dan Juliet. Dimana ada Oka di situ ada Restu. Hubungan mereka pun semakin akrab dan intim. Suatu ketika, malam Minggu tepatnya Restu minta diantar ke tempat sahabatnya yang sedang merayakan ulang tahun. Acara sangat meriah sekali, hingga jam 12 Malam acara masih berlangsung. Tetapi Restu mengajak oka untuk pulang , karena waktu yang sudah kelewat malam. Sebenarnya Oka pun menolak karena begitu meriahnya pesta ulang tahun temannya Restu tersebut. Dan akhirnya Oka pun menyanggupi untuk segera mengantar pulang Restu, malam semakin larut dan udara dingin pun menyelimuti dan menghembus sepoi-sepoi dalam deru sepeda motor Varionya Oka, Sesampai di kost tempat Restu ternyata pintu gerbang Kosnya sudah dikunci, padahal Restu sudah pesan kepada Ibu kostnya agar pintu jangan dikunci!. Dan akhirnya Oka pun kasih solusi. “Restu.. gimana kalau tidur saja di kontrakanku,” kata Oka. Restu terdiam sejenak ( pura pura malu). “Gimana ya.. aku kan enggak enak sama temen temanmu Oka,” jawab Restu. “Itu bisa diatur, nanti yang penting kamu mau tidak, dari pada tidur di jalan,” kata Oka sambil senyum. “Ayolah keburu dilihat orang kan nggak enak di jalanan seperti ini Res,” kata Oka. Restu pun menyetujinya, mereka pun bergegas menuju kontrakan Oka... Sesampainya di rumah kontrakan tampak sunyi dan hanya hembusan angin malam karena sahabat-sahabat Oka pada malam mingguan dan tidak ada yang pulang di rumah kontrakan. “Ayo masuk, kok diam saja,” kata Oka menyapa Restu. “Sahabat-sahabatmu dimana Oka?” tanya Restu. “Mereka kalau malam Minggu jarang tidur di rumah,” jawab Oka. “Ooo gitu,” jawab Restu. Akhirnya Restu dipersilakan istirahat di kamar Oka. “Nan, selamat bobok ya..” kata Oka. Restu pun tampak kelelahan dan tertidur pulas. Setengah jam kemudian Oka kembali ke kamarnya untuk melihat Restu dan sengaja kunci pintu kamar tidak diberikan kepada Restu, tapi betapa kagetnya Oka melihat Restu tidur hanya menggunakan BH dan celana dalam, karena saat itu posisi tubuh Restu miring hingga selimut yang menutupi tubuhnya bagian punggung tersingkap! Kontolnya oko pun seketika langsung ngaceng saat itu Entah setan mana yang menyusup di benak Oka. Oka pun langsung mendekat ke arah Restu, dengan tenangnya Oka langsung mencium bibir Restu. Restu pun terbangun. “Apa-apaan kamu Oka?” jawab Restu sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Tanpa pikir panjang Oka langsung menarik selimut dan Oka pun langsung menindih Restu yang hanya mengenakan pakaian dalam saja. Restu meronta-ronta dan Oka pun tidak menggubris, ia berusaha melepas BH dan CD-nya. Tenaga Oka lebih kuat hingga akhirnya BH dan CD Restu terlepas dengan paksa oleh Oka. Nampak jelas buah dada Restu dan bulu lembut memeknya. Restu kelelahan tanpa daya dan hanya menangis memohon kepada Oka. Oka tetap melakukan aksinya dengan meraba dan mencium semua tubuh Restu tanpa terlewatkan. Restu terus memohon, Oka pun tak mengiraukannya. Dan setelah puas menciumi memek Restu, Oka melakukan aksi lebih brutal. Ia mengangkat kedua kaki Restu di atas perut dan dengan cepat Oka mencoba memasukkan kontolnya ke dalam memek imout Restu. Restu menjerit tertahan dan hanya isak tangis yang terdengar, “Kumohon Oka, hentikan!” seru Restu dalam isak tangisnya. Dan kontol Oka masuk dalam memek Restu walaupun di awal masuknya cukup sulit. Oka pun mulai menggoyang pinggulnya hingga kontolnya terkocok di dalam memek Restu. Darah segar pun keluar dari liang jinak Restu, ia pun terus memohon. “uuuuuuuh.. uhhhhhhh.. hentikan Oka..!” desah Restu. Tampak sekali wajah Restu menunjukkan kelelahan, dan sekarang hanya terdengar erangan kenikmatan di antara kedua insan ini. “ooh.. ooooh.. ooooh..” Oka pun terus mengocok kontolnya dalam memek Restu dan beberapa saat kemudian terasa Oka akan mengeluarkan sperma, ia pun langsung mencabut dan mengocoknya dari luar dan.. “Croot.. Croot.. crottttt..” sperma Oka muncrat tepat di bibir dan sekitar wajah mulus si Restu. Mereka kelelahan dan akhirnya tertidur. Hari menjelang pagi saat itu jam menunjukkan pukul 07:30 pagi, Restu terbangun bersamaan dengan itu Oka juga terbangun. Oka melihat Restu yang sedang mengenakan BH dan CD. “Antar aku pulang sekarang Oka..” kata Restu. “Iya.. aku cuci muku dulu,” jawab Oka. Oka pun mengantar Restu pulang ke kostnya. Selang beberapa bulan hubungan mereka mulai retak, ada selentingan kabar kalau Oka mendekati cewek lain sebut saja Cristina, dan akhirnya Oka dan Restu resmi bubaran. Tapi reaksi Oka tidak sampai di situ, justru setelah putus dengan Restu ia gencar mendekati Cristina. Dengan berbagai cara dan upaya akhirnya Oka berhasil mendapatkan Cristina dan mereka resmi jadian. Sama seperti yang dilakukannya dulu, ia sering antar jemput kuliah Cristina dan kalaupun jemput Cristina biasanya tidak langsung pulang melainkan jalan-jalan kemana saja sambil cari makan tentunya. Sering pula Cristina diajak ke tempat kontrakan Oka lebih sering dibandingkan Restu pacar yang dulu. Pagi itu kuliah jam ke-2 mereka satu ruangan tapi dosen tidak hadir jadi kosong, mereka berdua bergegas ke tempat Oka, sampai di kontrakan rumah sepi soalnya sahabat-sahabat ada yang ke kampus dan ada juga yang masih tidur. Mereka berdua langsung masuk kamar Oka, Cristina tiduran di ranjang sambil mendengarkan musik. Oka masuk membawakan kopi susu dan tanpa basa basi Oka membelai rambut Cristina dan Cristina pun bersandar dalam dekapan Oka. Oka langsung mencium bibir Cristina dan tangannya mulai masuk dalam baju street Cristina dan meremas-remas toked. “Oka.. jangan dong..” desah Cristina. “Enggak apa-apa, kan cuma dikit,” kata Oka, tapi Oka terus menyerang, ia melepas seluruh pakaian Cristina dan Cristina pun hanya diam tanpa perlawanan, dan jelas sudah seluruh tubuh Cristina yang kuning langsat dan toked lumayan montok. Mereka mulai bergelut mencium dan meremas satu sama lain. “Crist, blowjob dong kontokku!” kata Oka. Dibimbingnya kepala Cristina menuju kemaluan Oka dan, “Em.. kemaluanmu besar juga Oka,” kata Cristina. Oka hanya diam menikmati hisapan mulut Cristina. Oka pun langsung saja menjilati dan menghisap memek Cristina hingga mereka melakukan posisi 69. Kemudian Oka duduk dengan kaki dijulurkan, ia minta Cristina duduk di atasnya layaknya seorang anak kecil. Tepat kontol Oka masuk dalam liang memek Cristina. “Pelan-pelan Oka..” kata Cristina mendesah. Cristina mulai menaik-turunkan pinggulnya dan kontolnya Oka masuk seluruhnya dalam memek merahnya Cristina. “uuuuh.. ah.. .” desah Cristina sambil menggoyangkan pinggulnya seperti goyang dandut ngebor di tv tv. Oka pun merespon gerakan tersebut. Dan mereka melakukan gerakan yang seirama, “Ah.. ah.. ah..” desah Cristina semakin keras. “Aku nggak kuat Oka..” Oka hanya diam menikmati gerakan-gerakan yang dimainkan Cristina. Dan akhirnya, “Ugh.. ugh.. ugh.. ahh..” desah Cristina yang tubuhnya mengelenjang sambil memeluk tubuh Oka. Ternyata Cristina mencapai puncak kenikmatan. Dan Oka membalikkan tubuh Cristina tepat di bawah badannya, Oka mulai mengocok kontolnya yang belum lepas dari memek Cristina, dan “Ahk..” desah Oka dan beberapa saat kemudian Oka mencabut kontolnya dan meletakkan di bibir Cristina dan “Croot.. Croot.. Serr..” sperma Oka muncrat tepat di seluruh wajah Cristina. Mereka pun akhirnya berpelukan setelah mencapai kepuasan. Semenjak kejadian itu mereka sering melakukannya di kontrakan Oka. Entah siang atau malam karena Cristina sering menginap dan tidur satu ranjang bersama Oka. Hubungan mereka semakin intim dan hanya bertahan selama 8 bulan. Hal itu disebabkan Restu mantan pacar yang dulu mengajak membina hubungan kembali. Oka akhirnya pisah dengan Cristina dan kembali lagi dengan Restu. Suatu sore Restu datang ke kontrakan Oka, Restu langsung masuk menunggu di kamar Oka karena diminta sahabat-sahabat Oka. “Oka baru mandi” kata salah seorang sahabatnya. “Ooo,” jawab Restu, dan beberapa saat kemudian Oka masuk dan hanya mengenakan handuk dilingkarkan di pinggulnya. “Sama siapa Res..” kata Oka. “Sendiri,” jawab Restu sambil mendekat ke arah Oka. Oka tanggap dengan situasi itu, ia langsung mencium bibir Restu dan melepas baju street warna biru muda yang dipakai Restu. Oka langsung mencopot BH dan menghisap puting susu Restu. “Ah.. ah..” desah Restu. Tangan Restu langsung meremas kontol Oka yang saat itu handuknya telah jatuh ke lantai. Oka mulai melapas celana panjang Restu serta CD-nya. Mereka bergumul di atas ranjang. “Ah.. ah..” desah Restu yang semakin merasakan kenikmatan. Oka mengangkat kaki kiri Restu kemudian dengan sergapnya Oka mulai memasukkan kontolnya ke dalam memek Restu sambil kaki kiri Restu tetap terangkat. “Bleess, bleess..” kemaluan Oka masuk seluruhnya dalam memek, Oka suka dengan posisi seperti itu karena memek terasa sempit. Oka mulai menggerakkan kemaluannya keluar-masuk. “Ah.. ah.. ah..” erangan kenikmatan keluar dari bibir Restu, Oka pun merasakan kenikmatan pula. “Ugh.. ugh..” desah Oka pelan. Beberapa saat kemudian Oka melepas kontolnya, Restu mulai menghisap dan menjilati kontol Oka sambil dikocok dengan jari-jemari lembut Restu. “Kulum dong Res..” desah Oka. Restu turuti saja apa kemauan Oka. Kemudian Oka kembali memasukkan kontolnya dalam memek Restu, “Bless..” langsung masuk dan Restu sempat menjerit tertahan karena menahan sakit. Kemudian Oka mulai menggerakkan kontolnya, “Bleess.. bleess..” kemaluan Oka keluar-masuk. “Ah.. ah.. ugh..” tubuh Restu mulai bergetar dan mengelejang. “Aku keluar Oka..” desah Restu tapi Oka masih mengocok kontolnya dalam memek Restu dan Restu hanya menahan. Kedua tangannya mencengkeram kuat bibir tempat tidur sambil menahan gerakan yang Oka lakukan. Oka mulai bergetar, “Ugh..” desahnya. “Di luar apa di dalam Res..” kata Oka pelan. Restu hanya diam dan “Croot.. croot.. serr..” cairan sperma Oka keluar di dalam memek Restu. Oka pun rebah sambil memeluk tubuh Restu yang hangat dan sudah lunglai. Mereka tersenyum puas. “Kamu pinter dech sekarang Res..” kata Oka. “Pinter apa’an,” jawabnya. “Pinter ngentotnya, belum lagi bulu memek kamu tambah lebat dan indah saja” Restu hanya tersenyum saja sambil tangannya membelai batang Kontol Oka. Jam sudah menungjukan Setengah Delapan malam dan meraka pun memutuskan untuk mencari makan keluar dan bergegas mengunakan kembali pakaian mereka masing2! |